Profil Desa Karangsumber

Ketahui informasi secara rinci Desa Karangsumber mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Karangsumber

Tentang Kami

Profil Desa Karangsumber, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, sebuah lumbung padi yang subur dan pusat peternakan sapi potong. Jelajahi model sistem pertanian terpadu yang berkelanjutan, potensi ekonomi agraris, dan data demografi masyarakatnya yang produkt

  • Lumbung Padi Unggulan

    Merupakan salah satu desa penghasil padi terbesar dan paling produktif di Kecamatan Winong, yang didukung oleh sistem irigasi teknis yang andal dan teratur.

  • Sentra Peternakan Sapi Potong

    Memiliki populasi ternak sapi potong yang sangat signifikan dan berfungsi sebagai pilar ekonomi kedua sekaligus tabungan bagi masyarakat.

  • Model Pertanian Terpadu (Sistem Integrasi Sapi-Padi)

    Menerapkan model ekonomi sirkular yang sangat efisien dan berkelanjutan, di mana limbah pertanian (jerami) menjadi pakan ternak dan kotoran ternak menjadi pupuk organik untuk sawah.

XM Broker

  Secara geografis, Desa Karangsumber terletak di kawasan dataran rendah di bagian selatan Kabupaten Pati, sebuah zona yang dikenal memiliki tingkat kesuburan tanah yang sangat tinggi. Lanskap desa ini didominasi oleh hamparan sawah beririgasi teknis yang membentang luas, diselingi oleh pemukiman penduduk yang tertata rapi. Sesuai dengan namanya, keberadaan sumber-sumber air, baik berupa sungai kecil maupun jaringan irigasi yang teratur, menjadi urat nadi yang menjamin ketersediaan air untuk kegiatan pertanian sepanjang tahun. Topografinya yang datar sangat mendukung efisiensi pengelolaan lahan dan sistem irigasi.Berdasarkan data kependudukan dan kewilayah termutakhir per September 2025, Desa Karangsumber memiliki luas wilayah 3,80 kilometer persegi. Di atas lahan tersebut, bermukim sekitar 5.500 jiwa penduduk. Dari data ini, dapat dihitung bahwa tingkat kepadatan penduduk Desa Karangsumber mencapai 1.447 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan yang sangat tinggi untuk sebuah desa agraris ini bukanlah pertanda kesesakan, melainkan indikator dari tingginya produktivitas lahan yang mampu menopang kehidupan populasi yang besar dan dinamis. Mayoritas penduduknya merupakan masyarakat agraris yang menggantungkan hidupnya pada pengolahan tanah dan pemeliharaan ternak.

Pertanian Padi sebagai Tulang Punggung Utama

Pertanian, khususnya budidaya padi sawah, merupakan tulang punggung utama yang menggerakkan seluruh sendi kehidupan dan perekonomian di Desa Karangsumber. Desa ini secara konsisten menjadi salah satu lumbung padi atau produsen beras terbesar di Kecamatan Winong. Berkat dukungan sistem irigasi teknis yang andal, para petani di Karangsumber mampu melakukan penanaman padi dua hingga tiga kali dalam setahun, dengan tingkat produktivitas yang sangat tinggi.Praktik pertanian di sini telah menerapkan teknik-teknik budidaya yang relatif modern, mulai dari penggunaan bibit padi varietas unggul, pemupukan berimbang, hingga pemanfaatan mekanisasi pertanian seperti traktor dan mesin perontok padi saat panen raya. Keberadaan organisasi petani seperti Kelompok Tani (Gapoktan) dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) memegang peranan yang sangat krusial. Organisasi ini menjadi wadah bagi para petani untuk berkoordinasi dalam menentukan jadwal tanam, mengelola distribusi air irigasi secara adil, serta mengakses program bantuan dari pemerintah. Rantai ekonomi dari sektor ini terus berputar di dalam desa, dari petani ke para pekerja panen, hingga ke usaha-usaha penggilingan padi skala kecil dan menengah yang tersebar di beberapa titik.

Peternakan Sapi sebagai Pilar Ekonomi Kedua

Selain sebagai desa lumbung padi, Desa Karangsumber juga memiliki identitas kuat sebagai pusat peternakan, khususnya sapi potong. Hampir setiap keluarga petani di desa ini juga merupakan peternak, memelihara satu hingga beberapa ekor sapi di kandang-kandang yang umumnya berada di belakang rumah. Peternakan bukan sekadar usaha sampingan, melainkan telah menjadi pilar ekonomi kedua yang tak terpisahkan dari pertanian. Bagi masyarakat, ternak sapi berfungsi sebagai "tabungan hidup" yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan besar seperti biaya pendidikan anak, membangun rumah, atau keperluan mendesak lainnya.Yang paling istimewa dari Desa Karangsumber ialah praktik sistem integrasi tanaman-ternak yang telah berjalan secara alami dan efisien. Terdapat hubungan simbiosis mutualisme yang erat antara budidaya padi dan ternak sapi. Sapi-sapi dipelihara dengan memanfaatkan limbah pertanian, yaitu jerami padi, sebagai pakan utama. Di sisi lain, kotoran ternak diolah menjadi pupuk kandang organik yang sangat berkualitas. Pupuk ini kemudian digunakan kembali untuk menyuburkan lahan sawah, mengurangi ketergantungan para petani terhadap pupuk kimia yang mahal. Model ekonomi sirkular ini tidak hanya efisien dan menguntungkan, tetapi juga sangat ramah lingkungan.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Agraris

Pemerintah Desa Karangsumber, yang dipimpin oleh Kepala Desa beserta jajarannya dan diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), memfokuskan arah kebijakannya untuk mendukung dan memperkuat basis ekonomi agraris warganya. Prioritas pembangunan desa secara konsisten diarahkan pada pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur pertanian. Ini mencakup perbaikan rutin jaringan irigasi tersier, pengerasan jalan usaha tani untuk melancarkan transportasi hasil panen, serta pembangunan lumbung desa.Pemerintah desa juga berperan aktif sebagai jembatan antara masyarakat dengan dinas-dinas terkait di tingkat kabupaten. Fasilitasi terhadap program-program pemerintah, seperti bantuan bibit unggul, subsidi pupuk, program asuransi pertanian, hingga layanan kesehatan hewan dari mantri hewan, menjadi bagian dari tugas rutin pemerintahan. Dengan memastikan bahwa fondasi agraris desa tetap kokoh, pemerintah desa berupaya menjamin stabilitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya secara berkelanjutan.

Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat Tani-Ternak

Kehidupan sosial masyarakat Desa Karangsumber sangat kental diwarnai oleh budaya agraris. Ritme kehidupan desa berjalan selaras dengan siklus musim tanam dan panen. Nilai-nilai kebersamaan, gotong royong dan solidaritas sosial masih sangat dijunjung tinggi. Tradisi seperti sambatan (membantu tetangga tanpa upah) saat mendirikan rumah atau mengadakan hajatan, serta kerja bakti membersihkan saluran irigasi, merupakan cerminan dari kuatnya ikatan komunal di desa ini.Struktur sosial masyarakatnya juga banyak dipengaruhi oleh kepemilikan aset produksi, yaitu lahan sawah dan jumlah ternak. Menjadi seorang petani dan peternak yang sukses merupakan sebuah sumber kebanggaan dan status sosial yang dihormati. Kegiatan keagamaan yang berpusat di masjid dan mushala serta tradisi-tradisi lokal seperti sedekah bumi sebagai wujud syukur atas hasil panen menjadi perekat yang memperkuat hubungan antarwarga.


Optimalisasi Potensi untuk Kesejahteraan Berkelanjutan

Desa Karangsumber telah berhasil membangun sebuah fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan melalui model pertanian terpadu. Tantangan di masa depan ialah bagaimana mengoptimalkan potensi yang sudah ada untuk meningkatkan nilai tambah. Fluktuasi harga gabah dan harga jual sapi, serangan hama, serta dampak perubahan iklim menjadi risiko yang harus terus dimitigasi. Prospek pengembangan ke depan dapat diarahkan pada inovasi pascapanen. Pembentukan "brand" beras organik Karangsumber, pengembangan produk olahan dari daging sapi, atau penguatan koperasi ternak untuk memotong rantai tengkulak merupakan beberapa langkah strategis yang dapat ditempuh. Dengan terus berinovasi di atas kekuatan yang telah dimiliki, Desa Karangsumber memiliki jalan yang lapang untuk menjadi desa agropolitan yang sejahtera dan mandiri.